Kids Care Indonesia – Dalam masa pertumbuhan, anak-anak memerlukan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas fisik, perkembangan otak, dan pertumbuhan tubuhnya. Pahami kebutuhan Energi Anak sering kali diabaikan oleh orang tua karena dianggap sama dengan kebutuhan orang dewasa, padahal faktanya berbeda. Anak-anak membutuhkan energi lebih banyak per kilogram berat badan dibandingkan orang dewasa, sebab mereka sedang berada dalam fase tumbuh pesat yang membutuhkan dukungan nutrisi optimal setiap hari.
Secara sederhana, kebutuhan energi anak adalah jumlah energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi penting — mulai dari bernapas, berpikir, bergerak, hingga tumbuh kembang sel dan jaringan. Energi ini didapatkan dari makanan yang dikonsumsi setiap hari, terutama dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Setiap anak memiliki kebutuhan energi yang berbeda, tergantung usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatannya. Sebagai contoh, anak berusia 4–6 tahun membutuhkan sekitar 1.350–1.600 kalori per hari, sedangkan anak berusia 7–9 tahun bisa mencapai 1.700–2.000 kalori per hari. Sementara itu, anak usia remaja membutuhkan energi lebih tinggi karena sedang berada di puncak pertumbuhan.
Pemenuhan kebutuhan energi anak bukan hanya soal memberikan makanan dalam jumlah cukup, tetapi juga memastikan kualitas gizinya seimbang. Anak yang kekurangan energi dapat mengalami gangguan pertumbuhan seperti berat badan rendah, mudah lelah, dan penurunan daya konsentrasi di sekolah.
Sebaliknya, kelebihan energi tanpa aktivitas fisik yang seimbang dapat menyebabkan obesitas anak, yang berisiko memicu penyakit seperti diabetes dan gangguan jantung di kemudian hari. Oleh karena itu, memahami kebutuhan energi sesuai usia sangat penting agar anak tetap aktif, ceria, dan sehat.
Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi kebutuhan energi anak, antara lain:
Untuk memenuhi kebutuhan energi anak, orang tua perlu memberikan makanan dengan komposisi gizi seimbang. Berikut adalah tiga sumber energi utama:
Selain itu, jangan lupakan vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium, serta vitamin B kompleks yang berperan dalam metabolisme energi dan pertumbuhan tulang.
Pemenuhan kebutuhan energi anak harus dilakukan setiap hari dan konsisten dalam rutinitas makan. Pastikan anak mendapat:
Tempat makan juga berperan penting. Ciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan di meja makan agar anak memiliki hubungan positif dengan makanan dan tidak mudah bosan.
Baca juga: “ETE Chronicle Majamojo Dipuji di Tokyo Game Show 2025“
Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda yang menunjukkan anak tidak mendapatkan energi sesuai kebutuhannya:
Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak bila tanda-tanda ini muncul, agar dapat dilakukan penyesuaian pola makan.
Pahami dan memenuhi kebutuhan energi anak adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal. Energi yang cukup dan gizi seimbang akan membantu anak aktif belajar, bermain, dan berkembang menjadi individu yang sehat, cerdas, dan bahagia.
Dengan perhatian dan pola makan yang tepat, setiap orang tua bisa memastikan masa depan anak yang lebih kuat — karena anak yang berenergi hari ini, adalah generasi yang siap menghadapi tantangan esok.