Kids Care Indonesia – Setiap orang tua pasti pernah menghadapi momen ketika anak tiba-tiba menangis keras, berteriak, atau bahkan mengamuk tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini sering membuat orang tua panik, kesal, bahkan merasa gagal dalam mengasuh. Namun, tahukah kamu bahwa di balik amukan anak, sebenarnya ada pesan emosional yang ingin mereka sampaikan? Artikel ini akan membongkar rahasia anak anti ngamuk — cara memahami, mencegah, dan mengelola emosi anak agar tumbuh menjadi pribadi yang tenang dan bahagia.
Sebelum mencari cara agar anak tidak mudah marah, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab di balik perilaku tersebut.
Beberapa alasan umum anak suka mengamuk antara lain:
Salah satu kunci “anak anti ngamuk” adalah empati orang tua.
Daripada langsung memarahi atau menghukum, cobalah memahami apa yang sebenarnya anak rasakan.
Misalnya:
Alih-alih berkata,
“Kamu kenapa sih marah terus?”
Coba ubah menjadi,
“Kakak sepertinya sedang kesal, ya? Ceritakan ke Ibu, apa yang bikin Kakak marah?”
Dengan pendekatan seperti ini, anak belajar bahwa emosi bukan sesuatu yang salah, dan mereka bisa menyalurkannya dengan cara yang lebih sehat.
Latih anak mengekspresikan perasaan dengan kata sederhana seperti “sedih”, “marah”, atau “takut”.
Semakin anak bisa mengenali emosinya, semakin kecil kemungkinan mereka melampiaskannya lewat amukan.
Jadwal makan, tidur, dan bermain yang konsisten membantu anak merasa aman dan terkontrol. Ketika rutinitas kacau, emosi anak pun mudah tidak stabil.
Anak merasa lebih dihargai ketika punya pilihan, misalnya:
“Kamu mau pakai baju biru atau kuning?”
Hal ini membantu mereka belajar mengendalikan keputusan tanpa merasa dipaksa.
Anak meniru cara orang tua bereaksi. Saat anak marah, tetaplah tenang dan tunjukkan contoh pengendalian diri.
Ingat, emosi anak tidak akan pernah lebih tenang dari emosi orang tuanya.
Daripada mengurung anak saat marah, lebih baik ajak mereka duduk bersama dan bantu menenangkan diri. Sentuhan lembut dan kata-kata penuh kasih jauh lebih efektif daripada hukuman.
Baca juga: “Dispatch: Drama dan Kekacauan di Kantor Superhero”
Anak perlu belajar bahwa marah adalah emosi alami yang wajar, tapi harus disalurkan dengan cara yang tepat.
Beberapa teknik yang bisa diterapkan antara lain:
Anak tidak dilahirkan dengan kemampuan mengelola emosi — mereka belajar dari orang tua. Oleh karena itu, kunci utama ada pada bagaimana orang tua bereaksi.
Beberapa hal penting yang perlu diingat:
Menghadapi anak yang suka mengamuk bukan tentang mencari cara cepat agar mereka diam, tetapi tentang membantu mereka mengenal dan mengatur emosinya.
Dengan kesabaran, empati, dan komunikasi yang hangat, rahasia orang tua bisa membentuk “anak anti ngamuk” — anak yang mampu menenangkan diri, memahami perasaan, dan berinteraksi dengan cara positif.
Ingat, setiap tantrum adalah kesempatan untuk mendidik emosi, bukan sekadar menenangkan situasi.