Kids Care Indonesia – Kedekatan antara orang tua dan anak bukanlah sesuatu yang tercipta begitu saja. Hubungan ini perlu dibangun dengan kesadaran, waktu, dan usaha yang konsisten. Membangun kedekatan anak sejak dini menjadi pondasi penting agar anak merasa aman, dicintai, dan dihargai. Kedekatan ini juga berpengaruh besar terhadap perkembangan emosional, sosial, bahkan akademik anak di masa depan.
Hubungan yang hangat antara anak dan orang tua memberikan rasa aman yang sangat dibutuhkan anak. Saat anak merasa dekat dengan orang tuanya, ia akan lebih mudah berbicara, bercerita, dan meminta nasihat. Hal ini menjadi kunci agar anak tumbuh dengan kepercayaan diri serta kemampuan mengelola emosi yang sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki kedekatan kuat dengan orang tua cenderung lebih berprestasi di sekolah, memiliki hubungan sosial yang baik, serta lebih mampu menghadapi tekanan hidup. Dengan kata lain, kedekatan anak dan orang tua adalah investasi jangka panjang yang akan dirasakan hingga dewasa.
Waktu bersama anak tidak harus lama, tetapi harus berkualitas. Mengobrol sebelum tidur, sarapan bersama, atau bermain sebentar setelah pulang kerja sudah cukup untuk membuat anak merasa diperhatikan.
Sering kali orang tua hanya mendengar tanpa benar-benar memahami. Ketika anak bercerita, letakkan gawai atau hentikan aktivitas sejenak. Tatap matanya, dengarkan dengan sungguh-sungguh, dan respon dengan empati.
Pelukan, ciuman, atau sekadar tepukan lembut di bahu mampu memberi rasa aman luar biasa pada anak. Jangan ragu untuk mengekspresikan cinta, karena hal ini membuat anak yakin bahwa dirinya berharga.
Mengajak anak ikut berbelanja, memasak, atau membersihkan rumah bisa menjadi momen sederhana yang mempererat hubungan. Anak merasa dilibatkan dan dihargai karena diberi kesempatan berkontribusi.
Setiap anak memiliki emosi yang perlu diakui. Ketika anak marah atau sedih, hindari meremehkan dengan kalimat “Ah, itu sepele.” Sebaliknya, katakan bahwa wajar merasa sedih atau marah, lalu bantu anak menemukan cara untuk mengatasinya.
Membangun kedekatan anak bukan sekadar soal komunikasi sehari-hari, tetapi juga tentang membentuk karakter. Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh perhatian akan lebih mudah mengembangkan sikap empati, tanggung jawab, dan kemandirian.
Kedekatan juga membantu anak menghadapi tantangan sosial. Misalnya, ketika anak menghadapi masalah pertemanan di sekolah, ia akan lebih terbuka bercerita kepada orang tua yang dekat dengannya. Hal ini memberi kesempatan pada orang tua untuk membimbing tanpa harus memaksa.
Baca juga: “Fortnite Indonesia: Kolaborasi Terbaru 2025 yang Jadi Trending“
Di era digital, tantangan terbesar adalah distraksi dari teknologi. Orang tua sibuk dengan pekerjaan, sementara anak sering larut dalam gawai. Jika dibiarkan, komunikasi bisa semakin renggang. Solusinya adalah menetapkan waktu khusus tanpa gawai, misalnya “family time” di meja makan atau sebelum tidur.
Tantangan lain adalah pola asuh yang terlalu keras atau terlalu longgar. Kedua hal ini dapat membuat anak merasa jauh. Yang dibutuhkan adalah keseimbangan: tegas namun tetap hangat, memberi aturan sekaligus ruang bagi anak untuk berekspresi.