Kids Care Indonesia – Mengatasi Anak susah makan adalah salah satu tantangan yang sering dihadapi orang tua. Kondisi ini bisa membuat orang tua khawatir, apalagi jika berat badan anak sulit naik atau perkembangan gizinya tampak terhambat. Padahal, setiap anak memiliki pola makan yang berbeda, dan tidak jarang masalah ini hanya bersifat sementara. Namun, bila tidak ditangani dengan tepat, anak bisa berisiko kekurangan nutrisi yang berpengaruh pada pertumbuhan dan kesehatannya.
Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami mengapa anak mengalami kesulitan makan. Beberapa penyebab umum antara lain:
Jika dibiarkan, masalah ini dapat menimbulkan berbagai dampak, antara lain:
Baca juga: “VR & AR Gaming Indonesia: Tren Baru Main Game Virtual Reality“
Hindari memaksa anak. Buat waktu makan lebih rileks dengan mengajak anak duduk bersama keluarga, bercerita ringan, atau memberi kesempatan anak memilih posisi duduk favoritnya.
Makanan yang sama setiap hari bisa membuat anak bosan. Variasikan bahan makanan, tekstur, serta tampilannya. Misalnya, bentuk nasi dengan cetakan lucu atau sajikan sayuran berwarna-warni menyerupai pelangi.
Biarkan anak membantu hal sederhana, seperti mencuci sayur, mengaduk adonan, atau memilih lauk. Dengan begitu, anak merasa punya keterlibatan dan lebih tertarik untuk mencicipi hasil masakannya sendiri.
Tentukan jam makan yang konsisten. Batasi camilan agar anak tidak kenyang sebelum jam makan utama tiba. Pilih camilan sehat seperti buah potong atau yoghurt rendah gula.
Jangan langsung menyajikan porsi besar. Awali dengan porsi kecil agar anak merasa lebih mudah menghabiskannya, lalu tambahkan bila masih ingin.
Anak sering meniru kebiasaan orang tua. Jika orang tua menunjukkan kebiasaan makan sehat dengan penuh semangat, anak cenderung akan mengikuti.
Jika masalah berlanjut hingga mengganggu pertumbuhan, sebaiknya orang tua segera berkonsultasi. Bisa jadi ada masalah medis atau kebutuhan gizi khusus yang perlu ditangani profesional.
Mengatasi anak susah makan membutuhkan kesabaran, kreativitas, dan konsistensi dari orang tua. Bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga membangun hubungan yang positif dengan anak agar waktu makan terasa menyenangkan. Dengan memahami penyebab, menerapkan strategi yang tepat, dan melibatkan anak secara aktif, perlahan masalah susah makan bisa teratasi.