Kids Care Indonesia – Dari celotehan pertama hingga kalimat lengkap, perkembangan bahasa anak adalah salah satu keajaiban terbesar yang disaksikan oleh setiap orang tua. Proses ini bukan hanya tentang belajar berbicara, tetapi juga tentang bagaimana anak-anak mulai memahami dunia di sekitar mereka, mengekspresikan pikiran dan perasaan, serta terhubung dengan orang lain. Ini adalah fondasi penting bagi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka.
Memahami tahapan ini akan membantu orang tua dan pengasuh memberikan dukungan yang tepat untuk setiap langkah perjalanan linguistik anak.
Tahapan Kunci dalam Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak umumnya mengikuti pola yang dapat diprediksi, meskipun kecepatan dan waktunya bisa bervariasi pada setiap anak.
1. Tahap Pra-Bahasa (0-12 bulan)
Sebelum mengucapkan kata pertama, bayi sudah berkomunikasi!
- Menangis (lahir): Bentuk komunikasi pertama untuk menyatakan kebutuhan.
- Coos dan Gurgles (1-3 bulan): Suara lembut yang menunjukkan kenyamanan.
- Babbling (6-9 bulan): Pengulangan suku kata seperti “ba-ba-ba” atau “da-da-da”. Ini adalah latihan untuk otot-otot mulut dan lidah.
- Memahami Kata Sederhana (9-12 bulan): Mereka mulai merespons nama mereka, “tidak,” atau “bye-bye,” bahkan sebelum bisa mengucapkannya.
2. Kata Pertama dan Satu Kata (12-18 bulan)
Momen yang paling ditunggu-tunggu!
- Kata Tunggal (12 bulan ke atas): Anak mulai mengucapkan kata pertama yang memiliki makna, seperti “mama,” “papa,” atau “bola.”
- Gerakan Komunikatif: Seringkali mereka menggunakan gerakan seperti menunjuk untuk menunjukkan apa yang mereka inginkan, bersamaan dengan kata-kata.
3. Frasa Dua Kata dan “Ledakan Kosakata” (18-24 bulan)
Periode ini sering disebut sebagai “ledakan kosakata” karena anak belajar kata-kata baru dengan sangat cepat.
- Menggabungkan Dua Kata: Mereka mulai menggabungkan dua kata untuk membentuk frasa sederhana, seperti “mau susu,” “dada papa,” atau “mobil jalan.”
- Memahami Perintah Sederhana: Mampu mengikuti instruksi dua langkah, misalnya “ambil bola dan berikan ke mama.”
4. Kalimat Sederhana dan Meningkatnya Kompleksitas (2-3 tahun)
Anak mulai menyusun kalimat yang lebih panjang dan kompleks.
- Kalimat 3-4 Kata: “Saya mau mainan itu,” atau “Boneka saya jatuh.”
- Menggunakan Kata Ganti: Mulai menggunakan “saya,” “kamu,” atau “dia.”
- Bertanya: Banyak pertanyaan “apa ini?” atau “siapa itu?”.
5. Fasih dan Berbincang (3-5 tahun)
Anak mulai menggunakan bahasa dengan lebih fleksibel dan kompleks.
- Kalimat Lengkap: Mampu berbicara dalam kalimat yang lebih panjang dan tata bahasa yang lebih baik.
- Menceritakan Kisah: Dapat menceritakan kembali peristiwa atau cerita sederhana.
- Memahami Konsep Abstrak: Mulai memahami konsep seperti “kemarin” atau “besok.”
Baca juga: “Black Myth: Wukong Pecahkan Rekor Penjualan Global“
Bagaimana Orang Tua Dapat Mendukung Perkembangan Bahasa Anak?
Peran orang tua sangat krusial dalam mendukung perkembangan bahasa anak.
- Bicara, Bicara, Bicara: Ajak anak berbicara tentang segala hal, bahkan sejak mereka bayi. Jelaskan apa yang Anda lakukan (“Mama sedang masak nasi”).
- Membaca Buku Bersama: Bacakan buku secara rutin. Tunjuk gambar dan sebutkan namanya. Ini memperkaya kosakata dan memperkenalkan struktur kalimat.
- Bernyanyi dan Berima: Lagu dan rima membantu anak memahami pola suara dan ritme bahasa.
- Berikan Kesempatan untuk Menjawab: Berikan anak waktu untuk merespons pertanyaan Anda, meskipun hanya dengan isyarat atau satu kata. Jangan terburu-buru menyela atau menjawab untuk mereka.
- Ulangi dan Kembangkan: Jika anak mengatakan “mobil,” Anda bisa menjawab, “Ya, itu mobil merah besar!” untuk memperluas kalimat mereka.
Perkembangan bahasa anak adalah perjalanan yang indah dan penuh penemuan. Dengan dukungan, kesabaran, dan lingkungan yang kaya bahasa, setiap anak dapat tumbuh menjadi komunikator yang percaya diri dan efektif.